Thursday 13 October 2016

TIMPAKUL



Timpakul dalam konotasi bahasa Banjar identik dengan seorang yang malas, tidak punya pendirian, diam – diam menghayutkan dan selalu mengambil keuntungan dari sebuah kejadian, sehingga istilah TIMPAKUL menjadi sebuah istilah sifat yang berkonotasi negative.
TIMPAKUL sebenarnya adalah sebutan binatang tepi sungai maupun laut yang hidup di tanah berlumpur, membuat lubang sebagai sarang. bentuknya mirip dengan ikan, walau sirip depannya lebih difungsikan sebagai kaki.
TIMPAKUL disebut juga ikan tembakul atau belacak dalam bahasa Melayu, alias belodog atau gelodok  dalam bahasa Indonesia atau mudskipper dalam bahasa Inggris. Mereka adalah sejenis ikan yang dapat hidup di daratan, terutama di daerah berlumpur atau berair dangkal. Timpakul termasuk dalam family Gobiidae, subfamily Oxudercinae, Ordo Perciformes (perch-likes) dan Kelas Actinopterygii (ray-finned fishes). Saat ini telah teridentifikasi sebanyak 35 spesies.
Bentuk wajah ikan ini sangatlah khas. Kedua matanya menonjol di atas kepala seperti mata kodok  wajah yang dempak, dan sirip-sirip punggung yang terkembang menawan. Badannya bulat panjang seperti torpedo, sementara sirip ekornya membulat. Panjang tubuh bervariasi mulai dari beberapa sentimeter hingga mendekati 30 cm
Keahlian yang dimiliki ikan yang satu ini, selain dapat bertahan hidup lama di daratan (90% waktunya dihabiskan di darat), TIMPAKUL dapat memanjat akar-akar pohon bakau melompat jauh, dan ‘berjalan’ di atas lumpur. Pangkal sirip dadanya berotot kuat, sehingga sirip ini dapat ditekuk dan berfungsi seperti lengan untuk merayap, merangkak dan melompat.
Kabarnya ikan ini memiliki populasi terbesar di pulau Kalimantan. Hidup di wilayah pasang surut. Ketika air pasang naik,Timpakul umumnya bersembunyi di lubang-lubang ini untuk menghindari ikan-ikan pemangsa yang berdatangan.
Ikan jantan memilki semacam alat kopulasi pada kelaminya. Setelah  telur-telur ikan timpaku disimpan di dalam lubang itu induk timpakul betinapun bertugas untuk menjaganya. Telur-telur itu lengket dan melekat pada dinding lumpur.
Timpakul Periophthalmodon schlosseri dapat bertelur hingga 70.000 butir. Timpakul memangsa aneka hewan, mulai dari ketam binatu (Uca spp ),udang, ikan, kerang, cumi-cumi, sampai ke semut rangrang dan lalat. Ikan ini juga diduga dapat memakan sedikit tumbuhan.
Barangkali karena kemampuannya hidup didarat maupun diair, kemampuan meloncat dan berjalan diatas lumpur serta mampu memanjat pohon bakau itulah sehingga isitlah TIMPAKUL dilekatkan pada orang yang selalu bermuka dua atau selalu ingin mengambil keuntungan dari situasi tertentu.
HE..HE…. MANIMPAKUL……………. UMPAT DIBATANG TIMBUL
Sekian dan terimakasih.  

(dirangkum dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment

DINAMIKA TAKISUNG & PANTAINYA DARI TAHUN KE TAHUN

Takisung  adalah sebuah  kecamatan  yang ada di Kabupaten  Tanah Laut , Provinsi  Kalimantan Selatan ,  Indonesia . Dari segi administ...