Tuesday, 25 October 2016

KAMPUNG CINA PARIT PELAIHARI


Kampong Parit adalah sebuah perkampungan yang sangat tua yang ada di Kota Pelaihari Kab. Tanah Laut, kampong ini terletak di sebelah Timur Kota Pelaihari, kurang lebih 500 meter dari komplek pasar Tuntung Pandang Pelaihari, atau berbatasan dengan Kampung Sarang Halang.

Menurut ceritanya bahwa nama kampong parit ini diambil dari kata parit atau saluran. Karena riwayatnya pada zaman dahulu kampong ini adalah sebuah tambang emas yang menggunakan parit atau saluran sebagai penampungan pasir emas. Proses penambangannya pada setiap tanah yang mengandung emas digali kemudian tanah dari hasil penggalian tersebut dialirkan pada sebuah panggungan penampung air yang dibawahnya terdapat parit saluran air yang memanjang dan tertutup. Pada saat dibuka air yang ada dipenampungan mengalir dan menyisakan pasir emas ditanah diparit atau saluran tersebut, system ini disebut system tabangan.

Orang – orang yang mendiami kampong parit tersebut adalah para pekerja tambang emas dari china. Memang cukup sulit untuk memastikan kapan dan bagaimana cara mereka pertama kali datang ke kampung parit, ada dua versi pola kedatangan mereka ke kampong parit, versi yang pertama menyebutkan bawah mereka para etnis cina tersebut didatangkan oleh Alexander Hare, komisioner residen Inggris untuk Kalimantan sekitar tahun 1815 yang berkedudukan di maluka Baulin dalam rangka penggalian potensi emas yang ada di Pelaihari (kampong parit tersebut). Pada tahun 1815an Pelaihari masih dalam kekuasaan inggris yang mencakup yaitu Maluka, Liang Anggang, Kurau, Pulau Lampai (Poeloe lampej/pulu-lampei) dan Pulau Sari. Versi lainnya menyebutkan bahwa mereka datang atas permintaan dari Kerajaan Banjar pada masa Puteri Junjung Buih dan Patihnya Lambung Mangkurat pada abad ke 13 dengan tujuan untuk membantu kerajaan Banjar sebagai tenaga ahli dalam penggalian emas di pelaihari (kampong parit sekarang). Mereka datang melalui sungai Tabanio berjumlah 11 (sebelas) orang sebagai ahli pertambangan. Sebelas orang inilah yang pertama kali tinggal dan menetap di kampung parit untuk melakukan penambangan emas dengan sistem tabang, mereka beranak pinak hingga sampai sekarang. Dalam catatan sejarah pada tahun 1817 tercatat, Orang Cina Parit yang tinggal di Distrik Pleihari, Afdeeling Martapoera dipimpin oleh Gho Hiap Seng, dan dia bertanggungjawab kepada pemerintahan hindia belanda.

Konon etnis china yang didatangkan ke Pelaihari tersebut adalah etnis cina Hakka, salah satu etnis yang kabarnya mempunyai karakteristik pekerja keras, mandiri dan mempunyai kemampuan bertani, beternak, berkebun dan membuat tembikar dan ahli dalam menambang emas, juga jujur dalam bekerja tetapi kurang memliki kemampuan dalam berdagang. Sebutan bagi pendatang dari cina yang menggali emas tersebut disebut orang – orang cina parit, dan itu berlaku bukan saja di Kalimantan Selatan tetapi juga jadikan sebutan bagi para imigran cina penambang timah yang datang ke pulau Bangka dan Belitung.

Kedatangan orang Cina ke Kalimantan Selatan sebenarnya sudah lama jauh sebelum kedatangan mereka di Kampung parit Pelaihari. Awalnya mereka diundang oleh Empu Jatmika, pendiri Kerajaan Negara Dipa (1387-1495). Saat itu, kerajaan memerlukan pematung logam yang hanya dikuasi oleh pengrajin asal Tiongkok. Selanjutnya, makin berkembang, dengan kedatangan para pedagang Cina di masa Sultan Hidayatullah I (1570-1595)

Penamaan orang Cina Parit (Chinese Parit) dipakai secara resmi sebagai salah satu kelompok etnik yang mendiami Kalimantan Selatan menurut Museum Lambung Mangkurat (Museum Daerah Kalsel), karena sejak semula kedatangannya ke daerah ini orang Tionghoa disebut sebagai 'Urang Cina' dalam bahasa Banjar.

Sekarang kampung parit telah menjadi sebuah perkampungan yang dihuni oleh mayoritas etnis cina barangkali keturunan keempat atau kelima dari nenek moyang mereka yang pertama kali datang ke Pelaihari dan tinggal di kampung parit. Kampung Parit dapat dikatakan adalah salah satu kampung yang memiliki nilai historis dalam perkembangan masyarakat maupun perkembangan kota Kabupaten Tanah Laut dan sekitarnya.

(dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment

DINAMIKA TAKISUNG & PANTAINYA DARI TAHUN KE TAHUN

Takisung  adalah sebuah  kecamatan  yang ada di Kabupaten  Tanah Laut , Provinsi  Kalimantan Selatan ,  Indonesia . Dari segi administ...