Thursday, 20 October 2016

DATU INSAD - DESA SAMBANGAN TANAH LAUT


Menurut riwayat Datu Insad berasal dari Kampung Kuin Banjarmasin. Beliau adalah salah seorang murid dari khatib Dayan, seorang ulama dari Kerajaan Demak yang mengislamkan Pangeran Samudera alias Pangeran Suriansyah. Dari Khatib dayan inilah Datu Insad menimba ilmu pengetahuan Agama Islam antara lain ilmu Syariat, ilmu Tauhid dan ilmu tentang pengenalan kepada Allah SWT.
Adapun nama asli beliau adalah maulana Abdush Samad diperkirakan lahir pada tahun 1015 H/1594 M dan wafat pada 5 Rabiul Awal 1135 H/1714 M. Datu Insad adalah nama masyhur  beliau, selain itu juga beliau dikenal dengan Datu Shamada atau Datu Tungkaran
Menurut riwayatnya banyak perbuatan Datu Insad yang sangat menyalahi adat bagi orang awam, bahkan sulit diterima oleh akal manusia, namun ini merupakan karunia Allah SWT terhadap para wali untuk memperlihatkan keramatnya sebagai bukti dan pertanda bahwa beliau adalah seorang Waliullah Ta’ala. Karena kelebihan itulah sering dikatakan orang “ Wali “ atau keramat yang disertakan orang dengan ilmu ma’rifatnya. Dengan demikian seorang / para Waliullah dengan keramatnya dan para Rasul serta Nabi dengan Mukjijatnya yang setiap orang berhak mengimaninya dan membenarkan para Wali dan Para Nabi.
Tentang hubungan Datuk Samada alias Datu Insad dengan Pangeran Suriansyah diceritakan bahwa Datu Insad telah membantu kerajaan dan diangkat sebagai pengatur surat kerajaan ke daerah – daerah pantai laut, seperti Tabanio dan biasanya beliau berangkat pagi – pagi sekali dengan jalan cepat atau kecepatan tinggi, sehingga beliau sore hari sudah berada kembali di Kayu Tangi ( Kerajaan ).
Namun suatu ketika Datu Insad menderita suatu penyakit, yakni penyakit kurap, akhirnya beliau memutuskan untuk meminta izin kepada guru beliau Khatib Dayan dan Pangeran Suriansyah meninggalkan Istana guna melakukan penyembuhan sekaligus untuk memperdalam ilmu beliau ditempat-tempat yang tenang, Beliau tinggalkan Istana menuju ke daerah Padang Purun sambil terus berkhalawat untuk kesembuhan penyakit beliau.
Akhirnya penyakit yang beliau derita sembuh, hal ini tak terlepas dari berkat ilmu beliau menetapkan pegangan tentang diri dan rahasia ilmu atas keyakinan yang sempurna dengan harapan kesembuhan terhadap penyakitnya. Dari kejadian itu hingga masyhurlah sebutan dengan “Datu Insad” artinya “ melebur diri kepada insan yang asli ”, yang mengandung rahasia kesempurnaan hidup.
Perjalanan hidup Datu Insad semula mengembara di daerah danau bamban di desa Martadah, mencari nafkah dengan berkebun dan mencari ikan. Keluarga terdekat beliau adalah sepupu beliau bernama Datuk Maulana Abdullah Puling, yang bermakam di Pilung di Desa Martadah. Keduanya mempunyai keramat atau kelebihan masing – masing.
Banyak cerita – cerita menarik tentang beliau, beliau memiliki keistimewaan ( memiliki kekuatan gaib ) seperti tahan api, dapat menyusun telur satu – satu tinggi keatas, dapat menyeberang laut dan dapat bersembunyi dalam perut orang lain. Beliau juga mempunyai hobbi memulut burung sambil mengembangkan agama. Namun tidak pernah membawa burung setelah memulut. Dalam memulut beliau biasanya membawa bekal ketupat, wajik dan cingkaruk. Karenanya sampai saat ini di daerah desa Asahan terdapat sebuah ketupat yang dinamai Munggu ketupat.
Yang paling menarik adalah cerita tentang kedatangan seorang ulama dari Demak bernama Datuk Samadi. Menurut cerita Datuk Samadi adalah seorang ahli dalam ilmu ma’rifat. Beliau datang dengan niat untuk bertemu dengan Datu Insad, begitu tingginya ilmu beliau sehingga untuk menyeberangi laut jawa beliau hanya menggunakan kulit semangka sebagai perahu. Akhirnya Datuk Samadi berangkat menuju Sambangan dengan petunjuk seorang nelayan.
Nampaknya ditempat ini terjadi adu kekuatan, begitu tiba dihalaman kediaman Datuk Samada alias Datu Insad, Datuk Samadi lalu memberi salam yang mendapat jawaban dari Datu Insad. Saat itu Datuk Samadi melihat sebuah kapak yang segera diambil dan dilemparkan kearah Datu Insad, Datu Insad segera mengambil kayu dan melemparkannya kearah kapak tersebut. Kapak itupun membelah kayu itu dengan sendirinya. Kemudian Datuk Samadi mengambil sebuah halu ( alu ) dan melontarkan halu tersebut kearah Dati Insad, dengan gerak cepat Datuk Insad mengambil Lesung dan dilontarkan kea rah Datuk Samadi maka terjadi halu menumbuk lesung dengan suara bertalu – talu. Datuk Samadi masih belum merasa puas, ia masih ingin mencoba ilmu yang di miliki Datu Insad, kemudian Datuk Samadi minta kepada Datu Insad “ basambunyian “.
Kata Datu Insad “ bersembunyilah engkau wahai Datuk Samadi, aku akan mencari engkau “. Menurut cerita Datuk Samadi bersembunyi di Pahatan tiang, namun berhasil ditemukan kemudian Datuk Samadi bersembunyi menyusupkan diri diatap daun rumah itupun berhasil ditemukan Datu Insad, persembunyian ketiga yakni dilubang puputan api juga dapat ditemukan Datu Insad.
Setelah itu Datuk Samada alias Datu Insad berkata “ cukup sudah tiga kali engkau menguji kini giliranku untuk bersembunyi. Apabila engkau dapat mencari tempat persembunyianku dan dapat menemukan diriku aku rela menjadikan engkau sebagai guruku, tetapi apabila engkau tidak berhasil berarti ilmu Ma’rifatku lebih tinggi dari padamu.
Datu Insad akhirnya bersembunyi, Datuk Samadi mencari dan terus mencari Dati Insad namun tidak berhasil menemukan, saking bosannya mencari akhirnya Datuk Samadi berteriak “ Hai Datu Insad dimana engkau ? ‘’ Datu Insad menjawab “ Aku berada dalam perutmu “, kemudian Datu Insad keluar dan ketika itu pula Datuk Samadi mengangkat Datu Insad sebagai guru dan merelakan diri sebagai Khadam hingga ke akhir hayat.
Seperti juga Makam Keramat di Pulau Datu maupun Keramat Istana, Makam Datu Insad juga termasuk Keramat berpindah, jelas bukan dipindahkan tetapi berpindah karena karomah.
            Bahkan masyarakat mempercayai bahwa dengan izin Allah berziarah ke makam Datu Insad dapat mengabulkan hajad mereka, seperti jodoh, lulus ujian sekolah, bisnis dll.
(dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment

DINAMIKA TAKISUNG & PANTAINYA DARI TAHUN KE TAHUN

Takisung  adalah sebuah  kecamatan  yang ada di Kabupaten  Tanah Laut , Provinsi  Kalimantan Selatan ,  Indonesia . Dari segi administ...