Thursday 10 November 2016

TAYUK

Botol Tayuk zaman dulu
Minuman adalah salah satu kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan, apabila tidak terpenuhi oleh manusia, maka akan berakibat fatal bagi kehidupan manusia. Minuman memiliki banyak fungsi, ada yang berfungsi sebagai alat pelepas dahaga, minuman sebagai salah satu cara untuk membantu proses penyembuhan, minuman sebagai penambah vitalitas, tetapi ada juga yang menggunakan minuman sebagai sebuah kesenangan.

Dahulu kebanyakan orang-orang hanya mengenal jenis minuman seperti susu, kopi dan teh, serta minuman sejenis arak, tetapi sekarang dengan teknologi yang semakin maju jenis-jenis minuman semakin bervariasi dan berkembang, bahkan dikemas dalam sebuah kemasan yang sangat menarik.

Berbicara mengenai jenis-jenis minuman tersebut diatas, salah satu minuman yang dari dahulu sudah sangat dikenal lama oleh manusia adalah minuman sejenis arak. Minuman jenis ini dilihat dari sudut kesehatan akan berdampak negative apabila digunakan tanpa aturan, apalagi dikonsumsi secara terus menerus. Tetapi ada sebagian masyarakat yang menggunakan minuman jenis arak ini sebagai obat dan juga sebagai alat bantu untuk melawan kondisi cuaca atau iklim disuatu tempat.

Di sebagian kalangan masyarakat Kalimantan Selatan ada yang mengenal Pelaihari (Kab. Tanah laut) sebagai sebuah tempat penghasil minuman jenis arak khas Pelaihari, yaitu minuman TAYUK. Minuman ini sangat khas dan hanya dapat ditemukan di daerah perkampungan cina parit Pelaihari. Tayuk memiliki aroma tersendiri dan memiliki bau yang sangat kuat. Dahulu orang-orang china yang datang ke perkampungan parit adalah para pekerja tambang, yang didatangkan dari negeri tiongkok, tayuk menjadi minuman yang sangat berguna bagi kelancaran pekerjaan mereka. Pada saat mereka menetap di perkampungan cina Parit, mereka menambang emas dengan system Tabangan (baca juga Kampung Cina Parit pelaihari). System ini banyak memanfaatkan penggunaan air, sehingga bagi setiap pekerja tambang apabila sudah selesai bekerja maka akan merasakan hawa yang sangat dingin, dan juga kulit tangan mereka mengkerut, sebagaimana umumnya apabila kita terlalu lama berada didalam air.

Untuk mengurangi rasa dingin dan menghilangkan kerut-kerut pada kulit mereka akibat dari lamanya mereka berendam didalam parit, maka para pekerja tambang meminum minuman yang mereka ramu sendiri, yang sekarang mereka sebut dengan TAYUK. Selain itu juga tayuk digunakan oleh mereka sebagai minuman pada saat merayakan hari-hari besar mereka.

Mencari pengertian tayuk ini agak sulit kita untuk menemukannnya, menelusuri isitlah dalam bahasa cina juga tidak ditemukan definisi dari tayuk ini sendiri. Tapi yang jelas tayuk ini adalah minuman yang dihasilkan dari berbagai ramuan nabati salah satunya dari akar ilalang, dicampur dengan hasil ramuan rendaman anak kijang atau rusa, serta bahan – bahan lain dari alam. Dari hasil pencampuran beragam ramuan tersebut pada saat itu akhirnya menghasilkan sebuah minuman yang multi fungsi, bisa dijadikan sebagai minum penghangat badan atau bisa juga sebagai obat gosok penghilang kerutan kulit, bahkan digunakan juga untuk obat gosok atau obat urut. Barangkali dari hasil pencampuran tersebut berakibat menghasilkan permentasi alkohol, sehingga apabila terlalu banyak meminum tayuk maka akan mengakibatkan si peminumnya menjadi hilang kesadaran. Biasanya orang-orang cina parit dahulu, setelah selesai bekerja ditambang mereka meminum tayuk dengan ditemani sepotong kue, yang biasa disebut kue keranjang.

Kue keranjang (ada yang menyebutnya kue ranjang) yang disebut juga sebagai Nian Gao (年糕) atau dalam dialek Hokkian Ti Kwe (甜棵), adalah kue yang terbuat dari tepung ketan dan gula, serta mempunyai tekstur yang kenyal dan lengket. Kue ini merupakan salah satu kue khas atau wajib disajikan pada saat perayaan tahun baru Imlek,

Pada awalnya kue ini dipercaya, ditujukan sebagai hidangan untuk menyenangkan dewa Tungku (竈君公 Cau  Kun Kong) agar membawa laporan yang menyenangkan kepada raja Surga (玉皇上帝 Giok Hong Siang Te).
Kue Keranjang
Selain itu, bentuknya yang bulat bermakna agar keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat terus bersatu, rukun dan bulat tekad dalam menghadapi tahun yang akan dating. Di Cina terdapat kebiasaan saat tahun baru Imlek untuk terlebih dahulu menyantap kue keranjang sebelum menyantap nasi sebagai suatu pengharapan agar dapat selalu beruntung dalam pekerjaannya sepanjang tahun. Kue keranjang inilah yang biasa digunakan di perkampungan cina parit pada awal-awal masa kedatangan mereka sebagai teman minum tayuk.

Tetapi sayangnya sekarang ini tayuk yang asli sudah sangat sulit ditemukan, tayuk yang benar-benar sesuai dengan racikan awal pada saat orang cina datang pertama kali ke perkampungan parit pelaihari. Minuman ini yang dahulu hanya dikonsumsi terbatas oleh mereka saja tetapi, sekarang sudah dikonsumsi bukan saja dari orang-orang cina perkampungan parit, tetapi juga oleh orang-orang dari luar perkampungan tersebut. Seperti halnya penyalahgunaan Lem, Zenith (obat tulang), Sprite dicampur alkohol (Gaduk), maka begitu pula nasib tayuk dari perkampungan cina parit, banyak oknum yang menyalahgunakan tayuk dengan mengkonsumsinya secara berlebihan, sehingga dapat menghilangkan rasa kesadaran mereka (mabuk). Ditambah lagi ulah oknum yang mencampurkan alkohol pada saat proses pembuatan tayuk, dengan maksud agar kadar alkohol yang terkandung didalam minuman tayuk semakin tinggi, sehingga tayuk menjadi sebuah konsumsi yang digunakan sebagai alat untuk mabuk-mabukan

Akibat adanya pergeseran fungsi tayuk tersebut, dulunya tayuk dikonsumsi secara terbatas dan digunakan sebagai sebagai teman pada saat menunaikan sebuah pekerjaan, tetapi sekarang tayuk digunakan oleh oknum untuk menjadikannya sebagai sarana hiburan semata, sehingga nampaknya tayuk yang dulu bukanlah tayuk yang sekarang.
(dari berbagai sumber)

No comments:

Post a Comment

DINAMIKA TAKISUNG & PANTAINYA DARI TAHUN KE TAHUN

Takisung  adalah sebuah  kecamatan  yang ada di Kabupaten  Tanah Laut , Provinsi  Kalimantan Selatan ,  Indonesia . Dari segi administ...