Aktivitas
sektor pariwisata telah didorong dan ditanggapi secara positif oleh
kalimatan Selatan, seperti yang dimuat dalam salah satu media massa
“Pemerintah Provinsi Kalimatan Selatan mulai serius garap pariwisata”,
dengan harapan dapat menggantikan sektor pertambangan yang selama ini
menjadi primadona dalam menambah pundit-pundi daerah.
Sektor
pariwisata memang cukup menjanjikan untuk turut membantu meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD), dan secara pragmatis juga mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat. Apalagi situasi nasional yang
sekarang ini mulai stabil khususnya dalam bidang politik dan keamanan,
sehingga akan dapat memberikan jaminan kepercayaan kepada wisatawan
asing untuk masuk ke wilayah Indonesia
Munculnya
UU No 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, selanjutnya direvisi
dengan UU No 32 tahun 2004, yang telah memberikan kewenangan kepada
pemerintah daerah untuk mengatur rumah tangganya termasuk sektor
kepariwisataan, ditambah lagi telah ditetapkannya UU Kepariwisataan No
10 tahun 2009 yang merupakan revisi dari UU No 09 tahun 1990, adalah
sebuah momentum yang harus dimanfaatkan pemerintah daerah khususnya
pemerintah provinsi kalimantan selatan untuk mulai serius menggarap
sektor pariwisata.
kemauan
dan sambutan serius gubernur terhadap pemanfaatan sector pariwisata ini
harus direspon dengan cepat oleh pihak-pihak yang berkompeten dibidang
pariwisata khususnya Dinas Kebudayaan, pariwisata Pemuda, dan Olahraga
provinsi Kalimatan Selatan.
Respon cepat tersebut antara lain adalah memperjelas visi dan misi
pengembangan pariwisata di propinsi Kalimantan selatan. Agar sector
pariwisata di Provinsi Kalimatan Selatan benar-benar mampu berkembang
seperti yang diharapkan. Salah satu misalnya, Visi pemasaran, Thailand
merumuskan konsep ”Amazing Thailand” lewat sebuah proses visioner yang
panjang. Visi itu dituangkan dengan baik dalam “Thailand 2012”,
Yogyakarta merumuskan sebuah brand yang dikenal sebagai “Jogja is never
ending Asia” , yang kemudian disempurnakan lagi dengan merubah brand menjadi Jogja Istimewa Objektifnya adalah mempromosikan sekaligus menciptakan
image daerah sebagai daerah kunjungan wisata yang benar-benar menarik
untuk dikunjungi. Provinsi kalimatan selatan dalam hal ini harus
memiliki visi yang jelas melalui “brand image” agar orang tertarik
datang ke provinsi kalimatan selatan
Misi
yang jelas, industri pariwisata diarahkan sebagai industri yang
berkesinambungan dan tidak akan berhenti hanya ada peristiwa-peristiwa
politik. Arahnya tidak boleh berubah hanya karena berganti pemerintahan,
dengan misi yang jelas Israel adalah salah satu contoh negara yang yang
turisnya tetap berkunjung ke Yerusalem kendati perang terus berkecamuk.
Menyikapi
keseriusan gubernur Kalimantan Selatan dalam pengembangan sector
pariwisata, maka visi dan misi yang jelas dan realistis, serta melihat
dengan lebih bijaksana, serta mampu memilah siapa yang realis kita jadikan segmen pasar, apa produk
yang kita jadikan unggulan adalah salah satu langkah awal. Sehingga
keseriusan ini bukan hanya menjadi sebuah wacana tetapi sudah mengarah
pada sebuah rencana dan mampu direalisasikan.
No comments:
Post a Comment