Timpakul dalam konotasi bahasa Banjar identik dengan seorang
yang malas, tidak punya pendirian, diam – diam menghayutkan dan selalu
mengambil keuntungan dari sebuah kejadian, sehingga istilah TIMPAKUL menjadi
sebuah istilah sifat yang berkonotasi negative.
TIMPAKUL sebenarnya adalah
sebutan binatang tepi sungai maupun laut yang hidup di tanah berlumpur, membuat
lubang sebagai sarang. bentuknya mirip dengan ikan, walau sirip depannya lebih
difungsikan sebagai kaki.
TIMPAKUL
disebut juga ikan tembakul atau belacak dalam bahasa Melayu, alias belodog atau
gelodok dalam bahasa Indonesia atau mudskipper dalam bahasa Inggris. Mereka
adalah sejenis ikan yang dapat hidup di daratan, terutama di daerah berlumpur
atau berair dangkal. Timpakul termasuk dalam family Gobiidae, subfamily
Oxudercinae, Ordo Perciformes (perch-likes) dan Kelas Actinopterygii
(ray-finned fishes). Saat ini telah teridentifikasi sebanyak 35 spesies.
Bentuk wajah ikan ini
sangatlah khas. Kedua matanya menonjol di atas kepala seperti mata kodok
wajah yang dempak,
dan sirip-sirip punggung yang terkembang menawan. Badannya bulat panjang
seperti torpedo, sementara sirip ekornya membulat. Panjang tubuh bervariasi
mulai dari beberapa sentimeter hingga mendekati 30 cm
Keahlian yang dimiliki ikan
yang satu ini, selain dapat bertahan hidup lama di daratan (90% waktunya
dihabiskan di darat), TIMPAKUL dapat memanjat akar-akar pohon bakau melompat
jauh, dan ‘berjalan’ di atas lumpur. Pangkal sirip dadanya berotot kuat,
sehingga sirip ini dapat ditekuk dan berfungsi seperti lengan untuk merayap,
merangkak dan melompat.
Kabarnya ikan ini memiliki
populasi terbesar di pulau Kalimantan. Hidup di wilayah pasang surut. Ketika
air pasang naik,Timpakul umumnya bersembunyi di lubang-lubang ini untuk menghindari
ikan-ikan pemangsa yang berdatangan.
Ikan jantan memilki semacam
alat kopulasi pada kelaminya. Setelah telur-telur ikan timpaku disimpan
di dalam lubang itu induk timpakul betinapun bertugas untuk menjaganya. Telur-telur
itu lengket dan melekat pada dinding lumpur.
Timpakul Periophthalmodon
schlosseri dapat bertelur hingga 70.000 butir. Timpakul memangsa aneka hewan,
mulai dari ketam binatu (Uca spp ),udang, ikan, kerang, cumi-cumi, sampai ke
semut rangrang dan lalat. Ikan ini juga diduga dapat memakan sedikit tumbuhan.
Barangkali karena kemampuannya
hidup didarat maupun diair, kemampuan meloncat dan berjalan diatas lumpur serta
mampu memanjat pohon bakau itulah sehingga isitlah TIMPAKUL dilekatkan pada
orang yang selalu bermuka dua atau selalu ingin mengambil keuntungan dari
situasi tertentu.
HE..HE…. MANIMPAKUL…………….
UMPAT DIBATANG TIMBUL
Sekian dan
terimakasih.
(dirangkum dari berbagai sumber)
(dirangkum dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment