Thursday, 10 November 2016

PHALAENOPSIS AMABILIS PELAIHARI

Anggrek adalah salah satu tanaman hias berbunga yang sangat indah Anggrek memiliki bentuk dan corak bunga yang beraneka ragam, sehingga memiliki keindahan yang khas apabila dipandang mata. Keindahan bentuk dan bunganya membuat tanaman keluarga “Orchidaceae” ini dikoleksi oleh para pencinta bunga, bahkan sampai menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan.

Indonesia adalah pemilik hampir seperlima jenis anggrek di dunia bagamana tidak, sekitar 4000 jenis anggrek tumbuh di bumi Indonesia, sebuah nilai kekayaan alam yang laur biasa. Dari sekitar 4000 jenis anggrek tersebut salah satunya adalah Anggrek Bulan Lokal (Phalaenopsis amabilis). Anggrek ini merupakan salah satu jenis anggrek yang memiliki bunga yang indah, termasuk dalam katefori anggrek spesies atau dikenal dengan anggrek alam (lokal), mengingat penyebarannya terbanyak ditemukan di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Anggrek ini tergolong jenis epifit yakni menempel di pohon untuk mendapatkan sari makanan akan tetapi tidak merugikan sama sekali bagi inangnya. Anggrek bulan ini tidak suka terlalu lembab atau bahkan kering, karena masih tergolong anggrek alam, jika dikoleksi harus disesuaikan dengan kondisi alam asli tempat hidupnya .

Phalaenopsis amabilis ini sekarang sangat langka, jarang dijumpai karena plasma nutfahnya sudah banyak yang diambil untuk dijadikan indukan persilangan dengan jenis anggrek alam lainnya. Sebagai komoditas bisnis, Anggrek Phalaenopsis amabilis ini pernah menduduki rangking atas dalam perdagangan tanaman anggrek, karena harganya yang relatif terjangkau namun memiliki sosok bunga yang sangat.


Phalaenopsis Amabilis pertama kali ditemukan di sebuah pulau kecil di lepas pantai timur New Guinea oleh ahli botani Georgius Everhardus Rumphius pada tahun 1653, dan diberi nama Majusi Ablum Angraecum. Nama itu tetap dipakai hingga tahun 1825 ketika Karl Ludwig Blume menemukan spesies yang sama dan memberi nama Phalaenopsis Amabilis Blume. Genus ini banyak ditemukan di daerah utara Australia, Indonesia, Papua, New Guinea, Filipina, dan New Britain.

Di Indonesia terdapat sedikitnya 6 ekotipe anggrek Phalaenopsis Amabilis yang endemic, yaitu di Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Adanya eksploitasi hutan secara besar-besaran menyebabkan populasi Phalaenopsis Amabilis menjadi sangat sedikit. Salah satu tempat di Kalimantan Selatan yang dapat ditemukan anggrek jenis ini adalah di Pelaihari kabupaten Tanah laut, anggrek bulan ini bahkan sudah menjadi anggrek khas Pelaihari. Nama anggrek ini disebut Phalaenopsis Amabilis Pelaihari).

Phalaenopsis Amabilis Pleihari biasa dikenal dengan nama anggrek bulan pleihari, merupakan jenis anggrek bulan yang paling populer dan banyak dijadikan bibit utama silangan anggrek bulan dunia. Daunnya berukuran besar yang tumbuh dikiri kanan batang dengan jumlah 5 – 8 helai. Tangkai bunga menjuntai panjang mencapai 30 -80 cm, kadang ia memiliki beberapa cabang dengan ditumbuhi beberapa bunga berwarna putih serta labelum berwarna kuning bertotol coklat. Yang spektakuler adalah jumlah bunga yang mencapai 5 – 50 kuntum. Anggrek ini dapat ditemukan di kawasan Pegunungan Meratus, khususnya gunung Birah dan Bajuin, namun spesies endemik Phalaenopsis amabilis varian peleihari ini sudah sangat sulit ditemukan yang tumbuh secara alami di alam. Spesies ini perbedaannya terletak pada bentuk labelumnya yang panjang bagai kumis melingkar dan berwarna kuning bertotol coklat, serta keunggulannya pada jumlah bunga yang bisa mencapai 50 lebih pertangkai. Pada tahun 1993, melalui Keputusan Presiden RI ditetapkan sebagai bunga nasional dengan sebutan “ Puspa Pesona”, melalui Keputusan Presiden No 4/1993, selain itu juga pada tahun 2009 pemerintah melalu menteri pertanian, menetapkan anggrek Phalaenopsi amabilis varian pleihari sebagai indukan silangan unggul Nasional.
Mengingat Anggrek Bulan Pelaihari adalah sejenis anggrek khas pelaihari dan sudah diakui secara nasional maka patutlah kita berbangga dengan kekayaan alam Tanah laut, sekaligus juga kita mempunyai kewajiban untuk melestarikannya, dengan menjaga dan melestarikannya, maka kita juga turut serta dalam menjaga dan melestarikan Alam Tanah Laut.
(dirangkum dari berbagai sumber)


No comments:

Post a Comment

DINAMIKA TAKISUNG & PANTAINYA DARI TAHUN KE TAHUN

Takisung  adalah sebuah  kecamatan  yang ada di Kabupaten  Tanah Laut , Provinsi  Kalimantan Selatan ,  Indonesia . Dari segi administ...