Tuesday 11 October 2016

DATU BUNGUR

Syekh Datu Bungur menurut penuturan orang orang tua adalah orang asli orang Asam – asam. Beliau yang pertama kali membuka dan mendirikan desa Asam – asam, beliau selama hidupnya disamping Bahuma ( bercocok tanam padi ) juga menyebarkan dan mengajarkan Agama Islam, jadi sejenis wali yang bertugas menyebarkan dan mengajarkan syiar Agama Islam, nama asli beliau adalah TUHALUS.

Menurut cerita datuk bungur menjadi salah satu musuh terberat penjajah untuk menguasai kawasan asam-asam, keberadaanya menjadi salah satu rintangan terberat para penjajah untuk masuk ke wilayah ini, pada saat para penjajah hendak mendaratkan kakinya di bumi asam-asam datuk bungur telah menunggu di muara sungai dengan hanya bersenjatakan sebilah Mandau. Disinilah terlihat kegagahan dan kesaktian dari Datu Bungur dalam menghalau dan menghadang pasukan Belanda, saat mereka mau mendarat ke Muara asam – asam. Setiap kapal belanda yang hendak merapat di muara Asam – asam, oleh Datu Bungur diinjak kapalnya, tidak berapa lama kapalnya lalu tenggelam dan dengan sendirinya semua penumpangnya sudah barang tentu ikut tenggelam dan binasa, padahal jejakan kaki beliau tidak begitu keras, namun karena kesaktiannya mampu menenggelamkan kapal belanda. Hal tersebut berlaku untuk beberapa kali, sehingga belanda terpaksa harus memutar otak untuk mencari jalan agar bias menaklukkan Datu Bungur yang telah banyak menewaskan bala tentaranya konon setiap penjajah yang dibunuh, kepalanya dipenggal dan dibuang ke sungai. sehingga ketika sungai surut akan terlihat tengkorak-tengkorak para penjajah yang dibunuhnya. Datuk Bungur sendiri meninggal dalam kondisi yang menggenaskan, kepalanya dipenggal dan dibawa oleh penjajah ke Belanda. hingga saat ini keturunan datuk bungur masih bisa ditemui, sedangkan menurut cerita adik dari datuk bungur melarikan diri dan bersembunyi ke dunia lain yang hingga saat ini masih hidup dan banyak cerita menyebutkan adik datuk bungur kerap menemui orang -orang yang dalam kesusahan

.Selain kesaktian menjajak kapal bias tenggelam, beliau juga mempunyai kesaktian lainnya, yakni beliau kebal terhadap semua senjata, termasuk peluru. Sehingga ketika ada beberapa prajurit belanda yang kebetulan bisa berenang dan mencapai daratan berusaha mencari dan mencoba membunuh beliau dengan senapan, ternyata pelurunya tidak bisa menembus badan Datu Bungur. Konsekwensi dari perbuatan tersebut, sudah barang tentu prajurit tersebut harus rela meninggalkan dunia yang pana ini.

Dalam keadaan ini belanda semakin bingung, karena selalu gagal dan berkuranngnya pengikut yang harus mati ditangan Datu Bungur. Cukup lama belanda menghadapi masalah seperti ini, apalagi korban dari pihaknya semakin banyak, termasuk kaki tangannya dari suku bugis.

Namun bukanlah belanda apalagi harus menyerah ! dan bukan pula belanda jika tidak mempunyai tipu muslihat yang cerdik untuk menjatuhkan lawan. Karenanya segala cara dan akal pasti dipergunakan belanda untuk mencapai tujuan. Termasuk dalam hal menaklukkan Datu Bungur beserta pengikut setianya. Maka diaturkan siasat untuk mencari jalan menjatuhkan dan menaklukkan Datu Bungur.

Adapun caranya dengan menyusupkan orang – orang kepercayaannya dalam kedalam kelompok dan keluarga dan keluarga Datu Bungur. Mereka berpura – pura mengabdi dan membantu keluarga beliau, dan mencari tahu rahasia kekebalan beliau, serta cara apa yang bias melumpuhkannya. Sudah barang tentu mereka adalah berasal dari orang Asam – asam sendiri, yang karena ketamakannya, lemah imannya dan jiwanya murtad, sehingga tega menghianati bangsanya sendiri, terlebih kepada pimpinannya. Memang manusia didunia ini bermacam – macam tabiat dan wataknya.

Setelah sekian lama berada dikelompok beliau, mereka akhirnya mengetahui, bahwa bila Datu Bungur memakan makanan yang asam, badan beliau akan lemah dan tidak bias berbuat apa – apa. Walaupun tetap tidak mempan terhadap senjata, termasuk peluru. Dengan sangat hati – hati berhasillah mereka memasukkan sesuatu kedalam makanan beliau, dan ternyata benar, setelah beliau memakan makanan yang telah dicampuri ( dimasuki ) sesuatu yang konon rasanya asam, beliau merasa badannya lemah tidak bisa berbuat selincah sebelumnya.

Melihat gelagat yang kurang menguntungkan ini pihak keluarga merasa cemas, namun beliau selalu bilang bersabarlah, karena semua itu sudah diatur oleh Allah Yang Maha Kuasa. Dengan berbekal keyakinan itulah, beliau dapat menghadapi semua rintangan dan cobaan yang menimpanya. Karena badannya semakin hari semakin lemah, walaupun sudah diusahakan berobat tetapi dan orang – orang alim, namun kelihatannya memang seperti yang sering diucapkan beliau, bahwa semua itu sudah ada yang mengatur, yakni Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Oleh karenanya sambil berdo’a, beliau pasrah dan dengan tenaga dan pikiran yang tersisa, berusaha mengatur siasat dan perintah keanak buahnya, agar sedapat mungkin menghalang dan mengusir belanda dari Asam – Asam, namun sudah kehendak Tuhan jugalah, karena setelah antek – antek belanda menyakinkan kalau Datu Bungur sudah tidak berdaya, maka beliau lalu diperintahkan untuk di tangkap, setelah banyak belanda yang menduduki desa asam – asam tersebut.

Setelah di tangkap, beliau dijatuhi hukuman MATI oleh belanda, yakni dengan ditembak. Dengan disaksikan oleh semua pengikut belanda. Regu eksekutor menjalankan tugasnya menghukum beliau. Namun apa yang terjadi ? beliau tetap tegar, tidak ada satupun peluru yang mampu menembus badan beliau. Lalu belanda berfikir keras, sementara belanda mengatur tipu muslihatnya, beliau ditahan belanda.

Lagi – lagi seperti kebiasaan belanda, akan melakukan apa saja demi tercapainya kehendak. Maka untuk kesekian kalinya belanda menyusupkan orang – orangnya yang setia yang mencari muka dan uang, namun menghianati bangsanya kedalam kelompok dan keluarga beliau dan yang namanya manusia, serapih – rapihnya menyimpan rahasia suatu saat akan bocor juga. Demikian pula dengan kondisi yang dialami keluarga Datu Bungur.

Namun pada prinsipnya keluarga beliau tetap pada pendiriannya, biarpun harus mati. Tetapi ada juga dari keluarga beliau yang tidak tahan melihat kondisi Datu Bungur yang sangat memprihatinkan dalam tahanan belanda. Keluarga ini bukannya berkhianat, namun dari pada membiarkan beliau dirundung malang yang tidak tahu kapan selesainya, maka ia minta izin kepada belanda untuk bertemu dengan beliau. Adapun pertemuan itu untuk konsultasi dan minta izin kepada beliau mengenai rahasia naas beliau. Diluar dugaan, beliau merespon dan menyetujuinya, sehingga belanda dengan bersuka cita mengembalikan beliau kepada keluarganya, walaupun tentunya dengan pengawalan yang ketat.

Setelah berada ditengah – tengah keluarga dengan perasaan pasrah dan ikhlas beliau memberitahukan rahasia naasnya kepada semua yang hadir, yakni beliau hanya bisa meninggal dengan senjata parangnya sendiri, yaitu dengan memasukkan pada bagian ulu hatinya. Dengan mengucapkan ALLAHU AKBAR, beliau menerima tusukan parang senjatanya sendiri untuk mengakhiri hidupnya. Dengan demikian wafatlah beliau, walaupun semua keluarga merasa sedih dan kehilangan, namun pesan beliau selalu diingat / dilakukan, yakni Datu Bungur boleh pergi meninggalkan mereka, namun semangat dan jiwanya selalu melekat dan diperjuangan terus sampai Indonesia MERDEKA.

Sebagai peringatan dan kenangan kepada beliau, bahwa yang meyebabkan lemahnya badan dan tubuh beliau adalah sesuatu yang merasa asam, maka sepeninggal beliau, desa dimana beliau dilahirkan dan dibesarkan dan berjuang mengabdikan dirinya untuk tanah kelahirannya hingga akhir hayatnya, dinamakan DESA ASAM – ASAM.

Makam Syekh Datu Bungur terletak di desa Asam – asam Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut. Jarak antara ibukota kabupaten , dalam hal ini kota Pelaihari ke desa Asam – asam kurang lebih 60 Km. sedang jarak dari Asam – asam ke tempat Makam Keramat Datu Bungur itu sendiri sekitar 6 Km dialam lokasi ex PT NAVATANI PERSADA (perusahaan kayu lapis).

Kenapa bisa demikian ?
Hal ini dikarenakan sewaktu perusahaan tersebut didirikan di lokasi yang sekarang ini berada, dalam lokasi tersebut sudah ada Makam Syekh Datu Bungur. Sebab Syekh Datu Bungur di Makamkan dilokasi tersebut sudah lebih dari 180 tahun yang lalu.

Sebenarnya perusahaan yang saat ini berada bukan perusahaan yang pertama kali yang membuka usahanya di lokasi di maksud, melainkan merupakan perusahaan yang ketiga, karena PT. NAVATANI PERSADA ini hanya melanjutkan usaha perusahaan sebelumnya, yakni PT. HUTAN KINTAP, sedang PT. HUTAN KINTAP sendiri juga bukan yang pertama kali membuka usaha tersebut. Sebab yang pertama kali membuka usaha ini adalah PT. KODECO GROUP (Investor dari Korea).

Mengapa PT. KODECO GROUP menginginkan membuka usaha dan mendirikan perusahaan di lokasi tersebut, kemungkinan dengan pertimbangan tempatnya sangat strategis dari segala asfek. Dan sebelumnya dari perusahaan tidak mengetahui kalau dilokasi tersebut sudah ada makam keramatnya. Pihak perusahaan mengetahui hal tersebut setelah beberapa kali mengadakan pembukaan lahan untuk lokasi pabrik, namun selalu gagal, karena selalu mengalami kecelakaan dalam operasinya dalam menggunakan alat – alat beratnya.

Setelah cukup lama mengalami kebingungan dan hampir putus asa, maka salah seorang dari kelompoknya ada yang mendapat wisik, yang menganjurkan kalau mau mendirikan perusahaan dilokasi tersebut, harus terlebih dahulu meminta izin pada yang menguasai daerah tersebut, karena wilayah tersebut memang sudah ada yang menguasainya atau menjaganya, tetapi siapakah gerangan yang menjaga lokasi tersebut ? setelah cukup berusaha, pihak perusahaan akhirnya bias menjumpai pihak ahli waris dari Syekh Datu Bungur dan sekaligus mengutarakan maksud dan tujuan mereka, untuk membuka usaha dilokasi tersebut. Tahap selanjutnya adalah pihak perusahaan meminta ijin kepada ahli waris Syekh Datu Bungur untuk mendirikan perusahaan dilokasi tersebut.
Karena lokasi tersebut merupakan HAK ulayat dari Syekh Datu Bungur maka disepakati bahwa :
Pihak ahli waris memberikan izin kepada PT. KODECO GROUP untuk menggunakan lokasi hak ulayatnya sebagai lokasi perusahaan.
Penggunaan lokasi tersebut adalah meminjam, bukan diserahkan atau dijual belikan.
Setelah ada kesepakatan tersebut pihak perusahaan secara lancar dapat bekerja membuka dan mendirikan usaha dimaksud sampai saat ini. Mengingat pihak ahli waris adalah orang – orang awam, maka sampai saat ini tidak ada tercantum kesepakatan berapa persen pihak ahli waris menerima bagi hasilnya atau kompensasinya.

Keadaan seperti ini berjalan terus, sampai perusahaan yang ketiga, yakni PT. NAVATANI PERSADA, hanya sayangnya keberadaan Makam keramat syekh datu Bungur itu sendiri itdak sepadan dengan keberadaan dan keberhasilan perusahaan tersebut

Hali ini dilihat dari keberadaan makam keramat tersebut sangatlah sederhana dan hanya menempati tanah sekitar 1 ( satu ) borongan saja dan terletak ditengah – tengah lokasi pabrik, yang mana bila dikategorikan Makam keramat, maka sangatlah memprihatinkan.

Memang dari pihak perusahaan sendiri sudah ada perhatian. Hal ini terlihat adanya pembuatan cungkup ( rumah makam ), walaupun masih sangat jauh dari yang diperoleh perusahaan dilokasi tersebut. Hal inilah yang menjadi tugas kita semua untuk membantu dan mengusahakan agar keberadaan makam keramat Syekh Datu Bungur dapat mendapatkan tempat yang layak dan lestari. Apalagi kalau menginginkan luas dari hak ulayat ini adalah seluas lokasi perusahaan dan sekitarnya ( cukup luas ).

(dari berbagai sumber)

1 comment:

  1. Kita sebagai warga asam-asam sangst prihatin terhadap makam syekh Datuk Bungur,yg keadaanx tidak seperti makam2 wali yg lainx, yg selalu mendapat perhatian baik dari swasta maupun pemerintah,,

    ReplyDelete

DINAMIKA TAKISUNG & PANTAINYA DARI TAHUN KE TAHUN

Takisung  adalah sebuah  kecamatan  yang ada di Kabupaten  Tanah Laut , Provinsi  Kalimantan Selatan ,  Indonesia . Dari segi administ...